Sekelompok siswa sekolah dasar tampak serius mengamati pesawat tempur yang terparkir di Museum Susilo Soedarman. Beberapa diantaranya mencatat penjelasan yang disampaikan seorang guru.
Aktifitas di atas merupakan kegiatan yang rutin terlihat di sebuah museum sejarah yang terletak di Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Susilo Soedarman adalah seorang Jenderal TNI yang semasa hidupnya telah berjasa kepada dunia kemiliteran Indonesia. Karena jasa-jasa beliau, maka dibangun museum untuk mengenang pengabdiannya, baik sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat maupun ketika beliau menjabat menteri di masa orde baru.
Desa Gentasari merupakan tanah keliharan beliau dan museum tersebut menempati Pendopo Wisma Mbah Ageng yang dibangun oleh Eyang Dipakarsa pada tahun 1899. Eyang Dipakarsa sendiri adalah kakek buyut Sosilo Soedarman. Desain Wisma Mbah Ageng memperlihatkan konsep bangunan Jawa khas Banyumas pada masa lampau.
Di halaman museum terpajang Panser Amphibi BRDM buatan Rusia pada tahun 1958. Panser dengan julukan ‘Badak Putih’ itu miliki Batalyon Kavaleri I TNI-AD, yang Soesilo Soedarman menjadi Komandan di Batalyon tersebut pada 1959 – 1960.
Di samping Panser Badak Putih, terdapat Pesawat Patroli Maritim NOMAD N-22 TNI-AL dengan nomor P-806. Keberadaan pesawat tersebut bagian dari kisah Susilo Soedarman selama kurun waktu 1956 hingga 1960, yang pada waktu itu berpangkat Mayor merintis berdirinya Korps Kavaleri Indonesia.
Peninggalan yang lain berupa senjata militer yang digunakan semasa bertugas sebagai prajurit, seperti pistol semi otomatik FN-45, senapan yang digunakan dalam perang dunia II seperti M-1, SP-1, Senapan Serbu M-16 A-1, SS-1 V-1, HK-33, AK-47, AK-56, Senapan mesin RPD, Pelontar Granat, Pistol Mitraliur, Peluncur Granat Roket RPG-7 dan senapan tabur (Shotgun).
Baca juga: Tidak Serius Dikelola, Keelokan Pantai Srandil Mulai Memudar
Pada tahun 2015, museum mendapat koleksi baru, yaitu satu unit peluru kendali ‘Surface to Air Misile-75’ (SAM-75) sumbangan dari Markas Besar TNI Angkatan Udara.
Selain peralatan tempur, di museum ini tersimpan perangkat gamelan miliki Keluarga Kiai Manis dan puluhan wayang kulit yang dibuat pada abad ke-18. Hal ini menunjukan Susilo Soedarman sangat perhatian terhadap pelestarian adat dan budaya Jawa.
Terdapat pula replika Pesawat Garuda Indonesia lengkap dengan logo ‘Visit Indonesia Year 1991’, yang merupakan tagline saat Susilo Soedarman menjadi Menteri Pariwisata.
Itulah ulasan singkat tentang Museum Susilo Soedarman yang bisa menjadi tempat rekreasi sekaligus wisata sejarah.
Lokasi Museum Susilo Soedarman:
Desa Gentasari, Kec. Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 53282
Jam operasional: 09.00 – 16.00 WIB
Telp. (0282) 5293862