Gedung Juang 45 Bekasi, Saksi Bisu Perlawanan Rakyat Bekasi

Gedung Juang 45 Bekasi, Saksi Bisu Perlawanan Rakyat Bekasi

 

Jika ingin tahu bagaimana rakyat Bekasi pada zaman dahulu dalam mengusir penjajah, jawabannya bisa kamu dapat dengan mengunjungi Gedung Juang 45 Bekasi. Bangunan kuno ini menjadi saksi bisu ketika para pejuang menjadikan tempat ini sebagai Pusat Komando pada tahun 1945.

Jalan-jalan ke tempat bersejarah bisa menjadi alternatif ketika kamu bosan berwisata ke pantai atau alam pegunungan. Mengajak keluarga untuk menikmati liburan di Gedung Juang merupakan hal yang baik. Sekaligus mengenalkan sejarah penting tentang perjuangan memperebutkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Gedung Juang tak kalah menariknya dengan objek wisata sejarah lainnya. Tempat ini juga cocok bagi pelajar yang ingin menambah wawasan. Saat liburan sekolah tiba, tidak sedikit remaja yang berkunjung untuk memanfaatkan waktu senggang mereka.

 

Daya Tarik  Gedung Juang 45 Bekasi

Gedung Juang 45 yang berlokasi di Tambun, Bekasi ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Mereka yang datang didorong karena rasa penasaran dengan bangunan bersejarah tersebut atau hanya ingin sekedar jalan-jalan.

Tampak wisatawan yang terdiri dari pelajar, pasangan muda-mudi dan keluarga begitu asyik mengamati bangunan yang pertama kali dibangun pada tahun 1906.

Jika ingin mendapatkan informasi lebih detail, wisatawan dapat menyewa jasa pemandu wisata. Wisatawan bisa lebih bebas bertanya mengenai Gedung Juang dan asal-usulnya.

Biaya sewa pemandu wisata sangat terjangkau, berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Jika merasa puas, wisatawan tak segan-segan akan membayar lebih.

Wisata Gedung Juang dibuka setiap hari. Pada hari Senin – Jumat jam operasionalnya mulai pukul 08.00 hingga 19.00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu – Minggu dimulai pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

Pada Sabtu malam, pengunjung akan mendapatkan suguhan berupa penampilan seni yang menghibur. Acara seni tersebut diselenggarakan oleh komunitas seni dan budaya wilayah Bekasi. Pertunjukan yang ditampilkan cukup beragam, mulai dari seni tradisional hingga modern.

Gedung Juang sebetulnya milik pemerintah, namun segala aktivitas yang ada di gedung ini sepenuhnya dikelola oleh komunitas seni. Oleh karenanya, selain sebagai tujuan wisata, Gedung Juang juga dijadikan pusat kesenian di Bekasi.

Baca juga: Wisata Danau Cibeureum Bekasi, Oase di Kawasan Metropolitan

 

Gedung Juang 45 Bekasi, Saksi Bisu Perlawanan Rakyat Bekasi
Foto: Mister Bule

 

Asal-Usul Gedung Juang

Gedung Juang yang juga dikenal dengan nama Gedung Tinggi, dibangun oleh bangsawan dan tuan tanah Tionghoa, Khouw Tjeng Kee.

Pada masa penjajahan Jepang tahun 1943, gedung ini dikuasai tentara Jepang dan dijadikan salah satu pusat kekuatan untuk menjajah Indonesia.

Setelah masa penjajahan Jepang selesai, pada tahun 1945 KNI (Komite Nasional Indonesia) Gedung Juang difungsikan sebagai Kantor Kabupaten Jatinegara. Selain sebagai kantor, gedung tersebut juga digunakan sebagai pusat komando dan kekuatan pejuang dalam menghadapi serangan sekutu.

Pada agresi militer Belanda Gedung Juang berhasil dikuasai Belanda setelah melakukan serangan dengan gencar dan bertubi-tubi hingga tahun 1945. Tak berselang lama, pada tahun 1950 Tentara Indonesia berhasil merebut kembali gedung ini.

 

Gedung Juang 45 Bekasi, Saksi Bisu Perlawanan Rakyat Bekasi

 

Lokasi

Gedung Juang Bekasi berada di Jalan Sultan Hasanudin No. 39, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Lokasinya mudah akses baik oleh warga Bekasi maupun pengunjung dari luar kota.

Wisatawan yang datang melalui Tol Jakarta – Cikampek, maka keluarnya di Pintu Tol Bekasi Timur. Kemudian menyusuri Jalan HM. Joyo Martono sampai pertigaan. Di pertigaan belok kanan hingga bertemu Gedung Juang yang berada di sebelah kiri jalan.

Gedung Juang juga sangat mudah dijangkau dengan kereta api. Pasalnya, lokasinya dekat dengan Stasiun Tambun. Dari Stasiun, pengunjung bisa jalan kaki atau menggunakan jasa ojek.

Supaya lebih mudah dalam menentukan arah perjalanan, sebaiknya wisatawan menggunakan bantuan aplikasi Google Maps.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *