Telaga Balekambang Banjarnegara, Telaga Kuno yang Terancam Punah

Telaga Balekambang Banjarnegara, Telaga Kuno yang Terancam Punah

Telaga Balekambang Banjarnegara lokasinya berada di Dataran Tinggi Dieng atau lebih tepatnya bersebelahan dengan komplek Candi Arjuna. Dahulunya, Telaga Balekambang ini merupakan telaga kuno yang berfungsi untuk menampung air agar tidak menggenangi komplek Candi Arjuna.

Untuk menuju ke lokasi telaga, wisatawan bisa datang melalui komplek Candi Arjuna. Akan tetapi, jika dilihat dari Candi Arjuna, kamu tidak bisa melihat langsung Telaga Balekambang karena terhalang oleh semak belukar dan pertanian milik warga. Pengunjung harus berjalan dulu di pematang sawah dan perkebunan kentang sebelum sampai di telaga.

Keindahan Telaga Balekambang Banjarnegara ini memang sulit dinikmati jika dilihat dari dekat. Gulma, semak belukar dan endapan lumpur yang mengelilingi danau begitu mengganggu pemandangan. Kesan yang didapat ketika pertama kali menyaksikan telaga adalah sebuah kondisi yang terabaikan dan terancam punah.

Jika ingin Telaga Balekambang terlihat lebih enak dipandang, maka kamu harus menjauh mencari dataran yang lebih tinggi. Dieng Platheu Theathre adalah spot yang pas untuk menyaksikan sisa-sisa keindahan telaga kuno tersebut.

Telaga Balekambang sebenarnya memiliki luas 10 hektar. Sedimentasi atau endapan lumpur yang parah membuat telaga ini menyusut drastis. Dari kejauhan, Telaga Balekambang lebih mirip genangan bekas air hujan.

Bagian danau yang telah mengalami sedimentasi tumbuh rumput, belukar dan tumbuhan lainnya. Bahkan, endapan itu telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian kentang. Kondisi ini diperparah dengan perilaku petani yang mengambil air telah untuk kepentingan ladangnya. Bila ini dilakukan terus menerus, bukan tidak mungkin Telaga Balekambang akan mengering dan punah.

Pendangkalan telaga ditengarai dari aktifitas alih fungsi bukit yang dulunya hutan menjadi area perkebunan kentang dan sayuran. Pohon-pohon itu dulunya bisa menahan air hujan di dalam tanah. Kini, jika hujan turun tanah akan tergerus meluncur ke arah telaga yang menyebabkan terjadinya pendangkalan.

Perlu penanganan serius dari dinas terkait untuk menyelamatkan telaga dengan pengerukan lumpur dan relokasi perkebunan di kawasan cagar budaya ini. Jika tidak segera dilakukan, maka telaga kuno ini akan lenyap dan hanya tinggal cerita.

Baca juga: Indahnya Curug Sikopel Banjarnegara Bisa Hilangkan Penat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *