Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, Pura Terbesar di Kaki Gunung Salak

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, Pura Terbesar di Kaki Gunung Salak

Siapa sangka, jika ternyata pura terbesar di Pulau Jawa ada di kaki Gunung Salak, Bogor. Namanya Pura Parahyangan Agung Jagatkarta.

Pura Parahyangan dibangun pada tahun 1995, diatas tanah suci yang dipercaya sebagai petilasan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran.

Dan konon, Pura Parahyangan menjadi pura terbesar kedua setelah Pura Besakih di Bali. Selain sebagai tempat peribadatan Umat Hindu, Pura Parahyangan juga terbuka untuk agama lain yang ingin beriwisata.

Meski berada di ketinggian, Pura Parahyangan cukup mudah dijangkau, baik dengan angkutan umum atau kendaraan pribadi. Lokasinya berada di Kampung Warung Loak, Tamansari, Bogor. Jaraknya sekitar 13 kilometer dari Kota Bogor.

Selama perjalanan menuju pura, traveler akan disajikan dengan pemandangan khas perbukitan yang asri. Hawanya sejuk dan adem.

Jalanan yang berliku dan mulus membuat perjalanan makin mengasyikkan.

Semakin keatas, panorama makin memanjakan mata. Udara yang super bersih akan menenangkan jika dihirup dalam-dalam.

Tiba di pura, kamu akan dibuat takjub. Sebagai tempat ibadah, Pura Parahyangan sangat terawat dan bersih. Apalagi dibalik megahnya pura, terlihat puncak Gunung Salak yang anggun.

Segala ornamen dan properti yang ada, mirip sekali di Bali. Nah, jika kamu kangen jalan-jalan ke Bali, boleh deh main kesini sebagai pemanasan.

Yang perlu diperhatikan adalah Pura Parahyangan merupakan tempat ibadah, jadi kawasan ini punya aturan yang wajib dipenuhi traveler.

Misalnya, tidak boleh masuk pengunjung yang sedang haid, anak yang belum berumur 42 hari, berbuat jahat dan perilaku lainnya yang menodai kesucian tempat ibadah.

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, Pura Terbesar di Kaki Gunung Salak

Karena pura ini merupakan tempat ibadah, sebagai traveler yang baik harus menjaga ketenangan kawasan ini. Jangan sampai aksi selfie mu mengganggu sembahyang Umat Hindu.

Kesakralan Pura Parahyangan juga perlu dijaga bersama. Wisatawan yang datang kesini jangan kepedean dengan hanya memakai celana pendek dan sandal jepit.

Namun jika terlanjur, pengelola akan meminjamkan kain sejenis sarung untuk dipakai. Pengelola juga akan memberikan selendang berwarna kuning untuk diikatkan di pinggang.

Sebelum memasuki kawasan pura, pengunjung akan melalui pintu utama yang megah. Pintu utama ini bernama Kori Agung.

Pintu utama terdiri dari 3 buah pintu yang menjulang tinggi. Untuk memasukinya, pengunjung harus menaiki tangga yang cukup tinggi.

Pada hari biasa, pintu utama yang dibuka hanya yang sebelah kanan dan kiri. Sedangkan yang tengah dibuka hanya untuk acara besar seperti Galungan dan Piodalan.

Baca juga: Wisata Kuntum Farmfield Bogor, Tiket Masuk, Wahana dan Alamat

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, Pura Terbesar di Kaki Gunung Salak

Setelah melewati Kori Agung, kamu akan memasuki area yang disebut sebagai Jaba Jero. Disini pengunjung dapat menyaksikan hamparan yang berlapiskan rumput hijau.

Juga terdapat banyak bale-bale, cocok sekali sebagai tempat isitirahat sekaligus tempat menenangkan diri.

Sambil menikmati tenangnya suasana Jaba Jero, traveler juga dapat menyaksikan betapa cantiknya puncak Gunung Salak yang sesekali tertutup kabut tipis.

Bergeser ke sudut lain, ada tempat yang dinamakan Utama Mandala. Utama Mandala adalah bangunan yang paling suci di Pura Parahyangan.

Tidak sembarang orang bisa memasuki Utama Mandala. Namun, traveler bisa menyaksikan dari luar yang dibatasi dengan pagar bambu.

Karena kamu berada di tempat paling sakral, aktifitas dan perilaku wajib dijaga.

Memasuki Pura Parahyangan Agung Jagatkarta tidak dipungut biaya alias gratis. Tapi ingat, kamu harus menjaga kesopanan dan mentaati tata tertib yang berlaku di lingkungan pura.

Alangkah baiknya jika membawa payung, karena hujan bisa turun sewaktu-waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *