Pasar Gede Solo, Pasar Tertua yang Dibangun Zaman Kolonial Belanda

Pasar Gede Solo, Pasar Tertua yang Dibangun Zaman Kolonial Belanda

Selain Keraton Surakarta, Kota Solo memiliki bangunan megah lainnya yang memiliki nilai sejarah tinggi, yaitu Pasar Gede Solo. Pasar terbesar dan tertua di Solo ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktifitas warga.

Pasar Gede lokasinya sangat strategis di Jalan Jenderal Sudirman, mudah dijangkau pelancong karena berada di pusat kota dan tidak jauh dari Keraton Surakarta.

Pasar yang mulai beroperasi tahun 1930 ini terdiri 2 bangunan besar yang sama-sama memiliki 2 lantai. Dua bangunan ini dipisahkan oleh Jalan Jenderal Sudirman.

Dulunya, Pasar Gede merupakan pasar kecil biasa yang memiliki lahan seluas 10.421 hektar. Pada tahun 1930, dilakukan pembangunan yang lebih permanen dan diberi nama Pasar Gede Hardjanegara.

Pembangunan pasar dirancang oleh arsitek Belanda bernama Thomas Karsten.

Gaya arsitektur bangunan memadukan antara gaya kolonial dan gaya Jawa. Dinamakan Pasar Gede karena pasar ini memiliki atap yang besar. Dalam perjalanannya, pasar ini menjadi pasar terbesar dan termegah di Kota Surakarta.

Pasar Gede beberapa kali mengalami kerusakan akibat serangan Belanda maupun akibat kerusuhan massa, namun dapat direnovasi kembali ke bentuk aslinya.

Seperti pasar pada umumnya, Pasar Gede menyediakan kebutuhan sehari-hari, mulai dari sembako, aneka makanan, jajanan pasar, buah, sayur mayur dan lainnya.

Pasar Gede Solo, Pasar Tertua yang Dibangun Zaman Kolonial Belanda

Pasar Gede Solo, Pasar Tertua yang Dibangun Zaman Kolonial Belanda

Pasar Gede Solo, Pasar Tertua yang Dibangun Zaman Kolonial Belanda

Pasar Gede Solo, Pasar Tertua yang Dibangun Zaman Kolonial Belanda

Baca juga: Jalan-jalan di Solo, Jangan Lupa Mampir ke Galabo Kuliner Malam Solo

Lokasi Pasar Gede Solo
Buka: 24 jam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *