Makam Tentara Jerman di Bogor, Peninggalan Perang Dunia I

Makam Tentara Jerman
Makam Tentara Jerman

Ternyata di Bogor ada makam tentara Jerman. Makam Tentara Jerman yang terletak di Megamendung ini dibangun untuk mengenang prajurit yang gugur di perang dunia ke-1. Anda ingin melihat ke sana?

Rute perjalanan menuju komplek pemakaman tentara Nazi di Megamendung, Bogor, cukup mudah. Namun, Anda tetap harus hati-hati. Selain jalan yang sempit, menanjak dan berkelok, hujan bisa saja tiba-tiba mengguyur deras. Makam ini terletak di Jl. Arca Domas, Desa Sukaresmi, Megamendung, Bogor.

Bila Anda dari Jakarta, gunakan tol Jagorawi dan keluar di pintu tol Ciawi. Dari pintu tol arahkan kendaraan ke Gadog. Setelah melewati pertigaan Gadog, di sebelah kanan ada Jalan Megamendung-Ciawi.

Jalan Megamendung-Ciawi biasanya digunakan sebagai jalur alternatif ke Cisarua jika jalan ke Puncak diberlakukan sistem buka tutup. Dari Gadog ke pemakaman membutuhkan waktu sekitar 30 menit, bisa lebih jika Anda baru pertama kali.

Kembali ke perjalanan.

Melewati Jalan Megamendung-Ciawi Anda akan sampai di Pasar Pasir Muncang. Di Pasar ini ada pertigaan, Anda belok kanan ke Jl. Arca Domas. Di jalan ini Anda harus lebih hati-hati. Jalan mulai menyempit, menanjak dan berkelok. Bahkan bersisian dengan jurang tanpa pagar pembatas.

Makam Tentara Jerman
Makam Tentara Jerman

Makam tentara Nazi ditandai dengan pohon beringin sangat besar di kiri jalan. Mobil pribadi bisa parkir di samping lokasi. Anda diperbolehkan mengabadikan momen di pemakaman.

Tapi ingat, Anda harus menjaga ketertiban dan kesopanan. Makam ini sangat terawat dan biayai oleh kedutaan Jerman. Ada 10 pusara, tetapi 2 diantaranya tanpa nama/tidak dikenal.

Terakhir, bila Anda ragu-ragu tentang rute, jangan sungkan untuk tanya warga setempat. Mereka akan memberi tahu Anda dengan senang hati.

Mengenai asal usul makam ini, konon ada kakak beradik yang bernama  Emil dan Theodor Hellferich dari Jerman membeli sebidang tanah di Sukaresmi seluas 900 hektar.

Tanah ini digunakan untuk perkebunan teh. Kemudian pada tahun 1926, mereka membangun tugu untuk mengenang teman-temannya yang gugur di PD I.

Selama membangun perkebunan, ada banyak orang Jerman yang bergabung dengan Emil dan Theodore. Profesinya mcam-macam, ada dokter, insinyur, seniman, tukang kayu dan lain-lain.

Baca juga: 4 Destinasi Wisata Sawah Populer yang Wajib Anda Kunjungi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *