Candi Arjuna, Destinasi Wisata Populer di Dataran Tinggi Dieng

Candi Arjuna, Destinasi Wisata Populer di Dataran Tinggi Dieng

Candi Arjuna merupakan destinasi wisata populer di Dataran Tinggi Dieng. Wisatawan yang menghabiskan liburan di kawasan Dieng hampir dipastikan mengunjungi candi yang dibangun pada abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno ini.

Diperkirakan, bangunan candi yang berada di Dieng ini menempati area seluas 90 hektare. Namun,dari area seluas itu baru sebagian kecil candi yang direstorasi. Dan komplek Candi Arjuna merupakan area candi yang paling utuh.

Berada di Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, komplek Candi Arjuna memiliki panorama yang menakjubkan. Udara yang sejuk, lembah yang hijau serta perbukitan yang indah di kejauhan begitu memanjakan mata. Perpaduan alam yang harmonis membuat lega bagi siapa saja yang memandangnya.

Komplek Candi Arjuna memiliki luas sekitar 1 hektar. Di komplek ini, terdapat 5 bangunan candi, yaitu Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa dan Candi Sembadra. Nama-nama candi tersebut memang diambil dari nama tokoh pewayangan Mahabarata.

Komplek candi di Dataran Tinggi Dieng ini pertama kali ditemukan oleh seorang tentara Belanda bernama Theodorf Van Elf. Waktu pertama kali ditemukan, komplek candi ini tergenang oleh air. Namun, usaha penyelamatan candi baru dillakukan 40 tahun kemudian, oleh HC Corneulius dari Inggris.

Bila ke sini, kamu tidak akan menjumpai arca sebagaimana layaknya di sebuah candi. Pengunjung akan menjumpai ruangan kosong yang biasa untuk meletakkan arca. Sebagian besar arca telah dievakuasi ke Museum Kailasa dan sebagian lagi telah hilang. Museum Kailasa lokasinya tidak begitu jauh dari komplek Candi Arjuna.

Tidak jauh dari lokasi komplek candi, terdapat Candi Setyaki yang terdiri dari 2 bangunan candi. Kedua bangunan candi tersebut dalam kondisi tidak lengkap.

Untuk masuk komplek candi, pengunjung harus menebus tiket sebesar Rp 10.000. Tiket ini juga bisa kamu gunakan sebagai tiket terusan ke lokasi wisata Kawah Sikidang.

Selain sebagai lokasi wisata, komplek candi ini juga bisa digunakan untuk melaksanakan upacara Galungan, ruwatan anak gimbal, Dieng Culture Festival dan event Jazz Atas Awan.

Baca juga: Sumur Jalatunda, Perpaduan antara Mitos dan Alam yang Indah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *